Minggu, 17 Februari 2013

Seni Tari Jaipong

tari jaipong adalah seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Tari Jaipongan pada saat ini bisa disebut sebagai salah satu tarian khas Jawa Barat, terlihat pada acara-acara penting kedatangan tamu-tamu dari Negara asing yang datang ke Jawa Barat, selalu di sambut dengan pertunjukkan tari Jaipongan. Tari Jaipongan ini banyak mempengaruhi pada kesenian-kesenian lainnya yang ada di Jawa Barat, baik pada seni pertunjukkan wayang, degung, genjring dan lainnya yang bahkan telah dikolaborasikan dengan Dangdut Modern oleh Mr. Nur dan Leni hingga menjadi kesenian Pong-Dut.

Jaipongan dilihat dari sagi kebudayaan sangat baik dan menarik karena dapat melestrikan dan menjaga budaya jawa barat. Dalam jaipongan, para penari tidaklah menggunakan kostum/busana secara yang tidak sewajarnya. Mereka seharusnya dapat membedakan antara budaya dalam negeri dan luar negeri dan seharusnya mereka menggunakan kostum/busana yang sewajarnya sehingga lebih enak dilihatnya dan tidak ada kesalahpahaman .

Ilmu budaya dasar menyadarkan kita betapa pentingnya hubungan manusia dan kebudayaan dari segi manusia yang dapat menjaga harga diri manusia dan pentingnya nilai budaya dalam begeri ini baik dengan car melestarikan dan menjaganya atau dengan cara mencintai budaya dalam negeri sendiri. Jaipongan ada cirri khas di jawa barat dan kita sebagai masyarakat jawa barat harus bisa menjaga dan melestarikan .

Rabu, 19 Desember 2012

Sejarah Seni Tari Indonesia

Secara koreografis pengaruh Barat kurang dapat dilihat dalam tarian Indonesia. Kenyataan inisangat berbeda dengan bidang musik. Bentuk musik hasil sinkretis antara musik rakyat Indonesia dengan pengaruh Barat terdapat pada gambang keromong, tanjidor, langgam jawa,keroncong, dangdut, dan sebagainya (Suka Hardjana, 1995). Bahkan alat musik barat seperti trombon masuk pada ansambel gamelan Jawa yang biasa dipergunakan untuk mengiringi tarian. Akan tetapi pengaruh Barat yang terlihat pada tarian terletak pada penggunaan properti tari. Senjata berupa pistol dipergunakan sebagai properti tari srimpi. Floret dipergunakan pada tari putra Beksan Floret. Pengaruh Barat terlihat juga pada busana Topeng Cirebon yaitu pemakaian dasi.


Di Bali pengaruh Barat terwujud oleh gagasan teater dari Walter Spies (pelukis asal Jermanyang hidup di Bali sejak tahun 1929) untuk tujuan tontonan orang asing. Gagasan ini teraktualisasikan dalam pertunjukan Barong dan Rangda yang dipadu dengan tari keris sertaCak atau Kecak (Soedarsono, 1985). Menurut Edi Sedyawati (1981:114), salah satu gagasanteater dari Barat adalah berkembangnya tari dalam konteks non-adat berupa bentuk-bentuk penyajian teater yang memberi tekanan besar pada unsur penceriteraan dalam bentuk total art.dimana tari menjadi salah satu unsur kuatnya, contohnya: randai di Minangkabau, Wayang Wong dan Langendriya-Langen Wanara dari Jawa, Legong dan tari pendet dari Bali. Kenyataan ini mungkin untuk menjadikan teater lebih berkomunikasi dengan penontonnya melalui bahasa gerak.